K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

<<  Air yang Mendatangkan Berkah >> 
Halaman 2

Kuasa Allah

Mengapa kita menggunakan kata kuasa? Karena segala sesuatu, termasuk air, semuanya bergantung kepada Allah. Pada zaman Nuh, Allah menggunakan air banjir untuk membersihkan seluruh bumi dari kenajisan manusia, seperti manusia menggunakan air untuk membersihkan bajunya yang kotor menjadi bersih kembali. Namun skala Allah sangat besar sekali! Air yang sama juga dapat digunakan Allah untuk melindungi yang beriman!

Nabi Nuh: Kuasa Allah Menghancurkan Orang-orang Fasik dan Melindungi Orang Sholeh.

At-Taurat, Surah Kejadian 6:5-7:12

6:5ALLAH melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi, dan bahwa segala angan-angan dan maksud hatinya hanyalah kejahatan senantiasa. 6Maka masygullah hati ALLAH karena Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu mendukakan hati-Nya. 7Berfirmanlah ALLAH, “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi -- manusia, juga hewan, binatang melata, dan burung-burung di udara -- sebab hati-Ku masygul bahwa Aku telah menjadikan mereka.” 8Tetapi Nuh mendapat rahmat dalam pandangan ALLAH. 9Inilah riwayat Nuh, seorang yang benar dan tak bercela di antara orang-orang sezamannya. Nuh hidup dalam hubungan yang akrab dengan Allah. 10Ia dikaruniai tiga orang anak laki-laki, yaitu Sem, Ham, dan Yafet. 11Sementara itu, bumi sudah bobrok di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 12Allah mengamati bumi, dan sungguh, betapa bobroknya! Semua manusia hidup dalam kebobrokan di bumi. 13Maka berfirmanlah Allah kepada Nuh, “Aku telah menetapkan untuk menyudahi hidup semua manusia, sebab bumi ini penuh dengan kekerasan karena mereka. Sesungguhnya, Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir. Dalam bahtera itu buatlah kamar-kamar dan lapisilah dengan ter, baik dari dalam maupun dari luar. 15Beginilah harus kaubuat bahtera itu: 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, dan 30 hasta tingginya.16Buatlah lubang cahaya pada bahtera itu dengan menyelesaikan bahtera sampai sehasta dari atas. Pasanglah pintu bahtera itu pada lambungnya. Buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah, dan atas. 17Ketahuilah, Aku akan mendatangkan air bah ke atas bumi untuk memusnahkan semua makhluk yang bernyawa di bawah langit. Semua yang ada di bumi akan mati. 18Akan tetapi, dengan engkau Aku akan menetapkan perjanjian-Ku. Engkau beserta anak-anakmu, istrimu, dan istri anak-anakmu akan masuk ke dalam bahtera itu. 19Dari segala yang hidup, yaitu segala makhluk, haruslah kaubawa masuk ke dalam bahtera satu pasang, yaitu jantan dan betina, supaya mereka dapat tetap hidup bersama-sama dengan engkau. 20Satu pasang dari berbagai jenis burung, berbagai jenis hewan, dan segala jenis binatang melata di bumi akan datang kepadamu supaya mereka dapat tetap hidup. 21Engkau pun harus mengumpulkan segala bahan yang dapat dimakan dan menyimpannya. Itulah yang akan menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.” 22Nuh melaksanakan semua itu. Sesuai dengan semua yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

7:1ALLAH berfirman kepada Nuh, “Masuklah engkau dan seluruh keluargamu ke dalam bahtera, karena engkaulah yang Kulihat benar di antara orang-orang zaman ini. 2Dari semua binatang yang halal ambillah tujuh pasang, jantan dan betina, sedangkan dari binatang yang tidak halal satu pasang, jantan dan betina. 3Juga dari burung-burung yang di udara ambillah tujuh pasang, jantan dan betina, supaya keturunan mereka dapat tetap hidup di seluruh muka bumi. 4Karena tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi ini empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan segala makhluk yang telah Kujadikan itu akan Kuhapuskan dari muka bumi.” 5Lalu Nuh melaksanakan semua yang diperintahkan ALLAH kepadanya. 6Nuh berumur enam ratus tahun pada waktu air bah datang melanda bumi, 7dan untuk menyelamatkan diri dari air bah, masuklah Nuh bersama anak-anaknya, istrinya, serta istri anak-anaknya ke dalam bahtera itu. 8Dari binatang-binatang yang halal dan yang tidak halal, burung-burung, serta segala yang merayap di bumi, 9datanglah sepasang-sepasang kepada Nuh di dalam bahtera, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh. 10Setelah tujuh hari, datanglah air bah melanda bumi. 11Pada tahun keenam ratus kehidupan Nuh, di hari ketujuh belas, bulan kedua, terpancarlah semua mata air samudera raya, dan pintu-pintu air di langit pun terbuka. 12Hujan turun ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.

At-Taurat, Surah Kejadian 7:17-8:1.

7:17Empat puluh hari lamanya air bah melanda bumi. Air itu terus bertambah-tambah hingga mengangkat bahtera itu tinggi mengambang di atas bumi. 18Air semakin tinggi dan bertambah banyak di atas bumi, dan bahtera itu pun terapung-apung di permukaan air. 19Karena air bertambah dengan sangat dahsyatnya di atas bumi, semua gunung tinggi yang ada di seluruh kolong langit pun tertutup. 20Air itu terus bertambah tinggi hingga gunung-gunung pun tertutupi lima belas hasta di atasnya. 21Maka musnahlah semua makhluk yang bergerak di bumi -- burung-burung, ternak, binatang liar, segala kerumunan binatang kecil di bumi, serta semua manusia. 22Semua yang ada di darat, yaitu semua yang mempunyai napas kehidupan dalam hidungnya, mati. 23Demikianlah dihapuskan segala makhluk hidup yang ada di muka bumi, baik manusia, hewan, binatang melata, maupun burung-burung di udara; semuanya dihapuskan dari atas bumi. Hanya Nuh yang tinggal hidup dengan semua yang ada bersamanya dalam bahtera itu. 24Air itu pun merajalela di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

8:1Allah memperhatikan Nuh serta segala binatang liar dan segala ternak yang ada bersamanya dalam bahtera itu. Lalu Allah membuat angin bertiup melintasi bumi, sehingga air mulai surut.

Nabi Ayub: Allah sebagai Sang Pencipta (al-Khalik) Mengendalikan Seluruh Air.

Allah bertanya kepada Nabi Ayub berbagai pertanyaan untuk membantu Ayub memahami bahwa manusia itu sangat terbatas dibandingkan Allah Sang Pencipta. Allah berfirman dari dalam badai itu untuk mengutarakan bahwa Dia dapat mengendalikan apa yang tidak dapat terkendali oleh manusia.

Surah Ayub 38:1-3

38:1Kemudian ALLAH menjawab Ayub dari dalam badai, 2”Siapakah ini, yang meragukan hikmat-Ku dengan perkataan yang tidak berpengetahuan? 3Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku hendak bertanya kepadamu, dan engkau harus menjawab Aku.”

At-Taurat, Surah Ayub 40:1-9

40:1Allah menjawab Ayub dari dalam badai,

2“Bersiaplah engkau sebagai laki-laki.

Aku hendak bertanya kepadamu, dan engkau harus menjawab Aku.

3Apakah engkau mau membatalkan pengadilan-Ku?

Apakah engkau mau mempersalahkan Aku supaya engkau benar?

4Apakah engkau berkuasa seperti Allah?

Dapatkah suaramu mengguruh seperti suara-Nya?

5Hiasilah dirimu dengan keagungan dan keluhuran,

kenakanlah kemuliaan dan semarak.

6Hamburkanlah amarahmu yang meluap-luap,

pandanglah setiap orang yang sombong dan rendahkanlah dia.

7Pandanglah setiap orang yang sombong dan tundukkanlah dia,

injaklah orang fasik di tempatnya.

8Kuburlah mereka bersama-sama dalam debu,

selubungilah muka mereka di tempat yang tersembunyi.

9Maka Aku sendiri akan mengakui

bahwa tangan kananmulah yang menyelamatkan engkau.”

At-Taurat, Surah Ayub 38:8-11

38:8Siapakah yang menutup laut dengan pintu ketika ia memancar keluar dari dalam rahim, 9ketika Aku menjadikan awan-awan pakaiannya dan kelam pekat kain bedungnya, 10ketika Kuputuskan batas baginya dan Kupasang palang serta pintu, 11ketika Aku berfirman, “Sejauh ini engkau boleh pergi tetapi tidak lebih. Di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan berhenti”?

Surah Ayub 38:22-30

38:22Pernahkah engkau masuk ke dalam perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan es, 23yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk hari pertempuran dan peperangan? 24Di manakah jalan tempat kilat dibagikan, tempat angin timur disebarkan ke atas bumi? 25Siapakah yang membuka saluran bagi air bah dan jalan bagi kilat guruh, 26untuk menghujani tanah yang tidak ada orangnya, padang belantara yang tidak ada manusianya, 27untuk mengenyangkan padang yang tandus dan sunyi, serta untuk menumbuhkan tunas-tunas rumput muda? 28Apakah hujan itu berayah? Atau, siapakah yang menyebabkan titik-titik embun lahir? 29Dari kandungan siapakah keluar es? Siapakah yang melahirkan embun beku di langit, 30ketika air mengeras seperti batu dan permukaan samudera membeku?

Surah Ayub 38:37

38:37Siapakah yang dapat menghitung jumlah awan-awan dengan hikmat? Siapakah yang dapat mencurahkan isi kirbat-kirbat langit?

Nabi Musa: Allah Membuka Jalan di Tengah Laut dan Menjadikan Laut sebagai Sebuah Palu Godam.

Kuasa Allah dinyatakan melalui terbelahnya air laut bagi umat Israil agar mereka luput dari musuh dan selamat. Allah membalikkan kembali air yang sudah terbelah itu sehingga menenggelamkan musuh-musuh umat Israil.

At-Taurat, Surah Keluaran 14:1-31

14:1ALLAH berfirman kepada Musa, 2”Suruhlah bani Israil berbalik dan berkemah di hadapan Pi-Hahirot, di antara Migdol dengan laut. Mereka harus berkemah di tepi laut, di hadapan Baal-Zefon. 3Firaun akan berkata, ‘Tentu bani Israil sudah tersesat di negeri ini. Padang belantara mengurung mereka.’ 4Aku akan mengeraskan hati Firaun sehingga ia mengejar mereka. Aku akan dipermuliakan atas Firaun dan seluruh pasukannya, sehingga orang Mesir tahu bahwa Akulah ALLAH.” Maka orang Israil pun melaksanakan hal itu.

5Ketika dikabarkan kepada raja Mesir bahwa bangsa itu sudah lari, maka berubahlah pikiran Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu. Mereka berkata, “Apa yang telah kita lakukan ini? Kita melepaskan orang Israil dari perhambaan kita!” 6Lalu ia mempersiapkan keretanya dan membawa serta pasukannya. 7Dibawanya enam ratus kereta pilihan serta semua kereta yang ada di Mesir, lengkap dengan para perwira yang mengepalai semuanya. 8ALLAH mengeraskan hati Firaun, raja Mesir, sehingga ia mengejar bani Israil. Sementara itu bani Israil bergerak dengan semangat yang tinggi.

9Orang Mesir mengejar mereka dengan semua kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan dengan pasukannya. Mereka hendak menyusul bani Israil yang sedang berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot, berhadapan dengan Baal-Zefon. 10Ketika Firaun sudah dekat dan bani Israil melayangkan pandangnya, tampak orang Mesir bergerak menyusul mereka. Maka bani Israil menjadi sangat ketakutan, lalu mereka berseru kepada ALLAH. 11Kata mereka kepada Musa, “Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir maka engkau membawa kami pergi untuk mati di padang belantara ini? Apa yang kaulakukan ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? 12Bukankah di Mesir telah kami katakan kepadamu, ‘Jangan ganggu kami, biarlah kami menghamba kepada orang Mesir’? Lebih baik kami menghamba kepada orang Mesir daripada mati di padang belantara ini.”

13Lalu kata Musa kepada bangsa itu, “Jangan takut. Tetaplah berdiri dan lihatlah keselamatan dari ALLAH yang akan diberikan-Nya kepadamu pada hari ini, karena orang Mesir yang kamu lihat hari ini tidak akan kamu lihat lagi sampai selama-lamanya. 14ALLAH akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” 15Firman ALLAH kepada Musa, “Mengapa engkau berseru kepada-Ku? Suruhlah bani Israil berangkat. 16Kemudian engkau, angkatlah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga bani Israil dapat berjalan di tengah-tengah laut, di tempat yang kering. 17Sementara Aku, Aku akan mengeraskan hati orang Mesir sehingga mereka akan bergerak mengikuti bani Israil. Aku akan dipermuliakan atas Firaun dan seluruh pasukannya, atas keretanya dan orang-orang berkudanya. 18Orang Mesir akan mengetahui bahwa Akulah ALLAH pada waktu Aku dipermuliakan atas Firaun, keretanya, dan pasukan berkudanya.”

19Kemudian Malaikat Allah, yang sebelumnya berjalan di depan pasukan Israil, pindah ke belakang mereka. Tiang awan itu bergerak dari depan mereka lalu berdiri di belakang mereka, 20di antara pasukan Mesir dan pasukan Israil. Awan itu menimbulkan kegelapan di satu sisi dan terang di sisi yang lain pada malam hari, sehingga pasukan yang satu tidak dapat menghampiri pasukan yang lain semalam-malaman itu.

21Kemudian Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan ALLAH menguakkan laut dengan angin timur yang keras semalam-malaman itu, membuat dasar laut menjadi tanah yang kering. Air pun terbelah. 22Lalu masuklah bani Israil ke tengah-tengah laut dengan berjalan di tanah yang kering, sementara air itu menjadi seperti tembok di sebelah kanan dan kiri mereka.

23Orang Mesir mengejar dan mengikuti mereka ke tengah-tengah laut -- semua kuda Firaun, keretanya, dan pasukan berkudanya. 24Menjelang pagi, ALLAH menatap pasukan orang Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacaukan pasukan orang Mesir itu. 25Ia melepaskan roda-roda kereta mereka sehingga berat untuk dikemudikan. Kata orang Mesir, “Mari kita lari dari orang Israil, karena memang ALLAH yang berperang untuk mereka melawan Mesir.”

26Firman ALLAH kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut supaya air berbalik melanda orang Mesir, keretanya, dan pasukan berkudanya.” 27Musa pun mengulurkan tangannya ke atas laut, lalu pada waktu fajar terbit berbaliklah air laut ke tempatnya seperti sediakala, sementara orang Mesir berlari ke arah air itu. Demikianlah ALLAH menghempaskan orang Mesir di tengah-tengah laut. 28Air itu berbalik lalu menutupi kereta dan pasukan berkuda, yaitu seluruh pasukan Firaun yang mengikuti bani Israil masuk ke laut. Tidak seorang pun luput dari antara mereka.

29Sebaliknya, bani Israil berjalan di tanah yang kering di tengah-tengah laut, dan air itu menjadi seperti tembok di sebelah kanan dan kiri mereka. 30Demikianlah ALLAH menyelamatkan orang Israil pada hari itu dari tangan orang Mesir. Orang Israil melihat orang Mesir mati terdampar di pantai laut. 31Ketika orang Israil melihat betapa besarnya kuasa yang ditunjukkan ALLAH terhadap orang Mesir, maka bertakwalah bangsa itu kepada ALLAH. Mereka pun percaya kepada ALLAH dan kepada Musa, hamba-Nya.

QS 26:63. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.

Nabi Yusak: Allah Membuat Air Terbelah

At-Taurat, Surah Yusak 3:7-17

3:7Kemudian ALLAH berfirman kepada Yusak, “Pada hari ini Aku hendak mulai membesarkan engkau di mata seluruh bani Israil, supaya mereka tahu bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. 8Engkau harus memberi perintah kepada para imam pengusung tabut perjanjian itu demikian, ‘Begitu kamu sampai ke tepi air Sungai Yordan, tetaplah berdiri di Sungai Yordan itu.’ “ 9Lalu Yusak berkata kepada bani Israil, “Kemarilah, dengarkanlah firman ALLAH, Tuhanmu.” 10Kata Yusak pula, “Dari hal inilah kamu akan tahu bahwa Tuhan yang hidup itu hadir di tengah-tengah kamu dan Ia pasti menghalau dari hadapanmu orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori, dan orang Yebus. 11Lihatlah, tabut perjanjian TUHAN semesta bumi akan menyeberang di depanmu, turun ke Sungai Yordan. 12Sekarang, pilihlah dua belas orang dari antara suku-suku Israil, satu orang dari setiap suku. 13Nanti, begitu telapak kaki para imam pengusung tabut perjanjian ALLAH, TUHAN semesta bumi, berhenti di dalam air Sungai Yordan, maka air Sungai Yordan akan terputus. Air yang turun dari hulu akan tertahan menjadi suatu bendungan.” 14Ketika bangsa itu berangkat dari perkemahan mereka untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam mengusung tabut perjanjian di depan bangsa itu. 15Begitu para pengusung tabut sampai di Sungai Yordan dan kaki para imam pengusung tabut itu tercelup di tepi air itu -- Sungai Yordan meluap sepanjang tepinya selama musim menuai -- 16maka air yang turun dari hulu tertahan. Air itu tegak menjadi suatu bendungan, jauh sekali, di Adam, kota di sebelah Sartan. Air yang turun ke Laut Arabah, yaitu Laut Mati, juga terputus sama sekali. Lalu bangsa itu pun menyeberang, menghadap ke arah Kota Yerikho. 17Para imam pengusung tabut perjanjian ALLAH itu berdiri tegap di atas tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sementara seluruh bani Israil menyeberang di atas tanah yang kering, hingga seluruh bangsa itu selesai menyeberangi Sungai Yordan.

At-Taurat, Surah Yusak 4:20-24.

4:20Kedua belas batu yang mereka ambil dari Sungai Yordan itu didirikan Yusak di Gilgal. 21Katanya kepada bani Israil, “Jika di kemudian hari anak-anakmu bertanya kepada ayah mereka, ‘Apa arti batu-batu ini?’ 22maka beritahukanlah kepada anak-anakmu begini, ‘Dulu orang Israil menyeberangi Sungai Yordan ini di atas tanah yang kering.’ 23ALLAH, Tuhanmu, telah mengeringkan air Sungai Yordan di depanmu sehingga kamu dapat menyeberanginya, sama seperti ketika ALLAH, Tuhanmu, mengeringkan Laut Merah, di hadapan kita sehingga kita dapat menyeberanginya. 24Hal itu dilakukan-Nya supaya segala bangsa di bumi ini tahu bahwa tangan ALLAH itu kuat, dan supaya kamu senantiasa bertakwa kepada ALLAH, Tuhanmu.”

Nabi Ilyas:

DIA yang Membakar Habis Air dengan Api, Dialah TUHAN!

At-Taurat, Surah 1 Raja-raja 17:1-6

17:1Suatu waktu Ilyas, orang Tisbe dari Tisbe-Gilead, berkata kepada Ahab, “Demi ALLAH, Tuhan yang hidup, Tuhan yang disembah bani Israil, yang kepada-Nya aku mengabdi, tidak akan turun embun atau hujan pada tahun-tahun ini kecuali jika mulutku mengatakannya.”

2Lalu turunlah firman ALLAH kepadanya demikian, 3”Pergilah dari sini ke arah timur dan bersembunyilah di tepi Sungai Kerit, di sebelah timur Sungai Yordan. 4Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk menyediakan makananmu di sana.”

5Maka pergilah ia dan bertindak sesuai dengan firman ALLAH. Ia tinggal di tepi Sungai Kerit, di sebelah timur Sungai Yordan. 6Burung-burung gagak membawakannya roti dan daging pada pagi dan juga petang hari, dan ia minum dari sungai itu.

At-Taurat, Surah 1 Raja-raja 18:21-39

18:21Kemudian Ilyas mendekati seluruh rakyat itu dan berkata, “Berapa lama lagi kamu akan berjalan timpang dengan mendua hati? Jika ALLAH itu Tuhan, ikutilah Dia, tetapi jika Baal itu Tuhan, ikutilah dia.” Rakyat tidak menjawab dia sepatah kata pun. 22Kemudian Ilyas berkata kepada rakyat, “Hanya aku sendiri inilah yang masih tinggal sebagai nabi ALLAH, sedangkan nabi-nabi Dewa Baal itu ada empat ratus lima puluh orang jumlahnya. 23Berikanlah kepada kami dua ekor sapi jantan. Mereka boleh memilih seekor sapi untuk mereka, memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu bakar, tetapi jangan bubuhkan api pada kayu bakar itu. Aku akan mengolah sapi yang seekor lagi, meletakkannya di atas kayu bakar, juga tanpa membubuhkan api pada kayu bakar itu. 24Panggillah nama dewamu. Aku akan memanggil nama ALLAH. Mana yang menjawab dengan api, dialah Tuhan.” Kata seluruh rakyat itu, “Usul yang baik!” 25Kemudian berkatalah Ilyas kepada nabi-nabi Dewa Baal itu, “Pilihlah seekor sapi untukmu dan olahlah lebih dahulu, karena kamu banyak jumlahnya. Panggillah nama dewamu, tetapi jangan bubuhkan api.” 26Maka mereka mengambil sapi yang diberikan kepada mereka, mengolahnya, lalu memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari. Mereka berseru-seru, “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara dan tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkrak-jingkrak di sekeliling mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, yang mereka buat. 27Tengah hari Ilyas mengolok-olok mereka, katanya, “Panggillah dengan suara nyaring! Bukankah dia itu dewa? Mungkin ia sedang berpikir, mungkin sedang pergi, mungkin sedang dalam perjalanan. Jangan-jangan ia tertidur dan harus dibangunkan.” 28Maka mereka memanggil dengan suara nyaring serta menoreh-noreh diri dengan pedang dan tombak seperti yang biasa mereka lakukan, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. 29Setelah lewat tengah hari, mereka kesurupan sampai waktu mempersembahkan persembahan petang. Namun, tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, dan tidak ada tanggapan. 30Lalu kata Ilyas kepada seluruh rakyat, “Mendekatlah kepadaku!” Maka seluruh rakyat pun mendekatinya. Kemudian Ilyas memperbaiki mazbah ALLAH yang telah diruntuhkan itu. 31Diambilnya dua belas buah batu sesuai dengan jumlah suku bani Yakub -- kepada Yakub ini pernah turun firman Allah demikian, “Namamu akan menjadi Israil.” 32Dengan batu-batu itu dibangunnya suatu mazbah demi nama ALLAH dan dibuatnya parit di sekeliling mazbah itu, yang dapat memuat dua sukat benih. 33Diaturnya kayu bakar, lalu dipotong-potongnya sapi itu, dan diletakkannya di atas kayu bakar. 34Kemudian ia berkata, “Isilah empat buah tempayan dengan air, lalu curahkanlah air itu ke atas kurban bakaran dan juga kayu bakar itu.” Katanya, “Buatlah begitu untuk kedua kalinya.” Lalu mereka melakukan hal itu untuk kedua kalinya. Katanya lagi, “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya.” Maka mereka melakukannya lagi untuk ketiga kalinya. 35Air pun mengalir dari mazbah itu, memenuhi parit di sekelilingnya. 36Ketika tiba waktu mempersembahkan persembahan petang, majulah Nabi Ilyas dan berkata, “Ya ALLAH, Tuhan Ibrahim, Ishak, dan Israil, biarlah pada hari ini mereka tahu bahwa Engkaulah Tuhan di Israil, bahwa aku ini hamba-Mu, dan bahwa aku melakukan segala hal ini berdasarkan firman-Mu. 37Jawablah aku, ya ALLAH, jawablah aku, supaya umat ini tahu bahwa Engkau, ya ALLAH, adalah Tuhan, dan bahwa Engkaulah yang membuat hati mereka berbalik kembali.” 38Maka turunlah api ALLAH melalap kurban bakaran, kayu bakar, batu-batu, dan debu tanah, serta menjilat air yang ada dalam parit itu. 39Ketika seluruh rakyat melihat hal itu, sujudlah mereka lalu berkata, “ALLAH, Dialah Tuhan! ALLAH, Dialah Tuhan!”

Nabi Ilyasa: Membanjiri Seluruh Lembah adalah Hal Gampang bagi ALLAH.

At-Taurat, Surah 2 Raja-raja 3:9-20

3:9Maka pergilah raja Israil bersama raja Yuda dan raja Edom. Akan tetapi, setelah berkeliling tujuh hari perjalanan, tidak ada lagi air untuk pasukan serta binatang-binatang yang mengikuti mereka. 10Kata raja Israil, “Aduh! ALLAH telah mengumpulkan kita, tiga raja, untuk diserahkan ke dalam tangan orang Moab!” 11Tetapi Yosafat bertanya, “Tidak adakah di sini seorang nabi ALLAH, supaya kita dapat mencari petunjuk ALLAH dengan perantaraannya?” Seorang pegawai raja Israil menjawab, “Di sini ada Ilyasa bin Safat, yang dahulu menjadi pelayan pribadi Ilyas.” 12Kata Yosafat, “Firman ALLAH ada padanya.” Kemudian pergilah raja Israil bersama Yosafat dan raja Edom mendapatkan Ilyasa. 13Kata Ilyasa kepada raja Israil, “Apa urusanku denganmu? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan ibumu.” Tetapi kata raja Israil kepadanya, “Jangan begitu. ALLAH telah mengumpulkan kami, tiga raja ini, untuk diserahkan ke dalam tangan orang Moab.” 14Kata Ilyasa, “Demi ALLAH, Tuhan semesta alam, yang hidup dan yang kepada-Nya aku mengabdi, jika aku tidak menghormati Yosafat, raja Yuda, maka aku tidak sudi memandang atau melihat engkau. 15Sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, turunlah kuasa ALLAH ke atas Ilyasa, 16lalu berkatalah ia, “Beginilah firman ALLAH, ‘Buatlah parit-parit di lembah ini,’ 17karena beginilah firman ALLAH, ‘Kamu tidak akan melihat angin ataupun hujan, tetapi lembah ini akan dipenuhi air sehingga kamu, ternakmu, dan binatangmu dapat minum.’ 18Itu hanyalah perkara ringan dalam pandangan ALLAH. Ia juga akan menyerahkan orang Moab ke dalam tanganmu. 19Kamu akan mengalahkan semua kota berkubu, juga semua kota pilihan. Kamu akan menumbangkan semua pohon yang baik, menutup semua mata air, dan merusak semua ladang yang baik dengan batu.” 20Pagi harinya, kira-kira pada waktu orang mempersembahkan persembahan bahan makanan, tiba-tiba datanglah air dari arah Edom sehingga negeri itu dipenuhi air.

At-Taurat, Surah 2 Raja-raja 6:1-7

6:1Pada suatu waktu rombongan nabi berkata kepada Ilyasa, “Lihatlah, tempat kami tinggal dengan Tuan ini terlalu sempit bagi kami. 2Izinkan kami pergi ke Sungai Yordan lalu masing-masing mengambil sebatang kayu dari sana. Kami akan membuat tempat tinggal bagi kami di sana.” Jawabnya, “Pergilah!” 3Kata seseorang, “Sudilah Tuan pergi menyertai hamba-hambamu ini.” Jawabnya, “Baik, aku akan pergi.” 4Maka pergilah ia menyertai mereka.

Setelah sampai di Sungai Yordan, mereka pun menebang pohon. 5Akan tetapi, pada waktu seseorang sedang menjatuhkan sebuah balok, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Ia pun berteriak, “Aduh, Tuanku! Itu barang pinjaman!” 6Tanya abdi Allah, “Di mana jatuhnya?” Orang itu menunjukkan tempatnya. Lalu Ilyasa mengerat sepotong kayu dan mencampakkannya ke sana. Maka terapunglah mata kapak itu. 7Katanya, “Angkatlah!” Orang itu pun mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

Nabi Daud: Keagungan Allah dalam Kuasa-Nya Atas Alam

Allah dipuji karena Dia kuat, berkuasa, pemenang, dan mengatur ciptaan.

Zabur 104:1-16.

104:1Pujilah ALLAH, hai jiwaku! Ya ALLAH, ya Tuhanku, Engkau Mahabesar! Engkau berselubungkan keagungan dan semarak, 2Engkau memakai terang seperti jubah. Engkau membentangkan langit seperti sebuah tenda. 3Engkau memasang balok-balok Ruang-Mu dalam air. Awan-awan Kaujadikan kereta-Mu, dan Engkau bergerak di atas sayap angin. 4Angin Kaujadikan pesuruh-pesuruh-Mu, dan api yang bernyala-nyala abdi-abdi-Mu.5Engkau menegakkan bumi di atas dasarnya, sehingga tak akan goyah untuk seterusnya dan selama-lamanya. 6Engkau menyelubungi bumi dengan samudera, seperti dengan jubah, air naik menutupi gunung-gunung. 7Oleh hardik-Mu air itu melarikan diri, dan oleh bunyi guruh-Mu mereka lari terburu-buru, 8naik ke gunung-gunung dan turun ke lembah-lembah, ke tempat yang telah Kautentukan bagi mereka. 9Engkau telah menentukan batas yang tidak boleh mereka lewati, supaya mereka tidak lagi menyelubungi bumi. 10Engkau melepas mata-mata air di lembah-lembah, lalu air mengalir di antara gunung-gunung, 11memberi minum segala binatang liar, menawarkan dahaga keledai-keledai liar. 12Di tepi aliran-aliran air itu burung-burung di udara berdiam, lalu mereka memperdengarkan kicau di antara dedaunan. 13Dari Ruang-Mu Engkau memberi minum gunung-gunung, bumi pun kenyang dengan hasil pekerjaan-Mu. 14Engkau menumbuhkan rumput untuk ternak, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, supaya dihasilkannya bahan makanan dari dalam bumi, 15anggur yang menyukakan hati manusia, minyak yang membuat muka berseri, dan roti yang menguatkan hati manusia. 16Pohon-pohon ALLAH kenyang, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya.