K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

<<  Keluarga Sakinah >> 
Halaman 19

Sesi 19: Pengelolaan Keuangan Keluarga

1. Sikap Hati terhadap Harta

Al Injil, Surah 1 Timotius 6:6-10

6Kesalehan yang disertai dengan kepuasan hati memang akan memberi keuntungan yang besar, 7karena kita tidak membawa masuk sesuatu pun ke dalam dunia ini, dan juga kita tidak dapat membawa keluar sesuatu pun. 8Selama ada makanan dan pakaian pada kita, dengan itulah kita puas. 9Tetapi mereka yang hendak menjadi kaya, jatuh ke dalam godaan, jerat, serta keinginan-keinginan yang bodoh dan yang mendatangkan bencana. Hal-hal yang demikian itu menenggelamkan orang dalam kerusakan dan kebinasaan, 10karena cinta akan uang ialah sumber segala jenis kejahatan.

Ada orang-orang yang sesat dari imannya dan menikam diri mereka dengan berbagai dukacita oleh karena mereka mengejar-ngejar uang.

Al Injil, Surah Ibrani 13:5-6

5Janganlah kamu tamak akan uang dan terimalah dengan rasa puas segala sesuatu yang ada padamu, karena Allah sendiri telah bersabda, “Sekali-kali Aku tidak akan meninggalkan engkau, dan sekali-kali Aku tidak akan membiarkan engkau.” 6Oleh karena itu, dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan ialah Penolongku, aku tidak akan takut. Apa yang dapat diperbuat manusia terhadap aku?”

Pepatah Sulaiman 13:11

11Harta yang diperoleh dengan cepat akan berkurang, tetapi orang yang berjerih-lelah mengumpulkannya akan membuatnya bertambah-tambah.

Pepatah Sulaiman 17:1

1Lebih baik sepotong roti kering dengan kesentosaan daripada kurban sembelihan serumah penuh dengan perbantahan.

Pepatah Sulaiman 15:16-17

15Dalam sinar wajah raja ada kehidupan, dan kebaikannya seperti awan yang membawa hujan akhir musim. 16Alangkah lebih baik memperoleh hikmat daripada emas, memperoleh pengertian patut lebih dipilih daripada perak!

Pepatah Sulaiman 11:4

4Harta tidak berfaedah pada hari kemurkaan, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

2. Penggunaan Uang yang Benar

a. Untuk pekerjaan Tuhan

Pepatah Sulaiman 3:9-10

9Muliakanlah ALLAH dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, 10maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh melimpah dan tempat-tempat pemerasanmu akan meluap dengan air anggur.

Nabi Maleakhi 3:10-12

10Bawalah seluruh persembahan sepersepuluhmu ke dalam perbendaharaan, supaya ada makanan di Bait-Ku. Kemudian ujilah Aku dalam hal ini,” firman ALLAH, Tuhan semesta alam, “apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap di langit dan mencurahkan berkah kepadamu sampai tidak ada cukup tempat. 11Aku akan menghardik bagimu hama pemusnah, sehingga hama itu tidak memusnahkan hasil tanahmu. Pohon anggurmu di ladang tidak akan gugur buahnya,” demikianlah firman ALLAH, Tuhan semesta alam. 12”Segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, karena kamu akan menjadi negeri kesukaan,” demikianlah firman ALLAH, Tuhan semesta alam.

b. Untuk keluarga dan diri sendiri

Al Injil, Surah Titus 3:14

13Adapun tentang Zenas, ahli Taurat itu, dan juga Apolos, usahakanlah agar engkau membantu mereka di dalam perjalanan mereka, supaya mereka tidak kekurangan sesuatu pun. 14Hendaklah orang-orang kita belajar untuk melakukan apa yang baik dan menolong orang-orang yang kekurangan, supaya kehidupan mereka selalu menghasilkan buah.

Al Injil, Surah Kisah Rasul 18:1-3

1Kemudian setelah itu, Pa’ul meninggalkan Atena dan sampai di Korintus. 2Di sana ia bertemu dengan seorang Israil bernama Akila kelahiran Pontus. Akila baru saja datang bersama Priskila, istrinya, dari Italia, sebab Kaisar Klaudius sudah bertitah supaya semua orang Israil keluar dari kota Rum. Pa’ul pergi menemui mereka, 3lalu tinggal di rumah mereka dan bekerja bersama-sama dengan mereka karena mata-pencarian mereka sama, yaitu membuat kemah.

Al Injil, Surah 1 Timotius 5:8

8Jikalau seseorang tidak memelihara sanak keluarganya teristimewa seisi rumahnya, maka ia sudah memungkiri iman-nya dan lebih jahat daripada orang yang tidak beriman.

c. Untuk sesama

Al Injil, Surah Lukas 10:25-37

25Pada suatu kali, seorang ahli Kitab Suci Tau-rat berdiri untuk mencobai Isa. Ia berkata, “Wahai Guru, aku harus berbuat apa supaya mendapatkan hidup yang kekal?” 26Sabda Isa, “Apa yang tersurat di dalam Kitab Suci Tau-rat? Apa yang kaubaca di situ?” 27Orang itu berkata, “Kasihilah Allah, Tuhanmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu. Selain itu, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 28Sabda Isa kepadanya, “Jawabanmu benar. Lakukanlah itu, maka engkau akan hidup.” 29Tetapi karena orang itu mau membenarkan dirinya, maka berkatalah ia kepada Isa, “Siapakah sesamaku manusia itu?” 30Sabda Isa, “Ada seorang laki-laki yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Di tengah jalan, ia diserang oleh penyamun-penyamun. Mereka merampok pakaiannya dan memukulinya, kemudian pergi meninggalkannya dalam keadaan setengah mati. 31Pada waktu itu ada juga seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia menyingkir ke seberang jalan lalu mem-biarkannya. 32Begitu juga dengan seorang Lewi yang lewat di situ dan melihat orang yang dirampok itu. Ia pun menyingkir ke seberang jalan dan membiarkan orang itu. 33Kemudian seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan sampai pula ke tem-pat itu. Ketika ia melihat orang yang dirampok itu, ia merasa kasihan terhadapnya. 34Didekatinya orang itu, dibalutnya luka-lukanya, lalu dituangkannya minyak dan air anggur ke atas luka-luka itu. Sesudah itu, ia menaikkan orang itu ke atas keledainya sendiri, lalu membawanya ke rumah penginapan untuk dirawat di situ. 35Keesokan harinya ia mengambil dua dinar dan memberikannya kepada pemilik penginapan itu sambil berkata, ‘Rawatlah orang ini. Kalau aku kembali, akan kubayar semua yang kaupakai untuk keperluannya.’

36Dari antara ketiga orang itu, manakah yang menurut pendapatmu adalah sesama manusia dari orang yang dirampok oleh para penyamun itu?” 37Jawab ahli Kitab Suci Taurat itu, “Orang yang menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang dirampok itu.” Sabda Isa, “Pergilah dan buatlah begitu juga.”

Al Injil, Surah Galatia 6:8-10

8Sebab itu orang yang menabur untuk memuaskan keinginan duniawi yang ada di dalam dirinya akan menuai kebinasaan dari keinginan duniawinya itu. Sebaliknya, orang yang menabur untuk memuaskan keinginan Ruh akan menuai hidup yang kekal dari Ruh itu. 9Janganlah kita jemu berbuat baik, karena kalau kita tidak letih melakukannya, maka kita akan menuai pada masanya. 10Karena itu selama kita masih mempunyai kesempatan, hendaklah kita berbuat baik kepada semua orang, terlebih lagi kepada saudara-saudara kita yang seiman.

Al Injil, Surah 2 Korintus 8:10-15

10Tentang perkara itu, demikianlah pendapatku: Memang sudah sepatutnya bagi kamu untuk menindaklanjuti apa yang kamu mulai setahun yang lalu. Pada waktu itu, kamulah yang mula-mula berkehendak untuk memberi, dan kamu jugalah yang mula-mula bertindak. 11Sekarang, hendaklah kamu menyelesaikannya. Dahulu kamu sudah memutuskan untuk memberi, maka sekarang tunjukkanlah bahwa kamu siap untuk melaksanakannya sesuai dengan apa yang kamu punyai. 12Karena seandainya seseorang memiliki kesediaan untuk memberi, maka Allah berkenan menerima pemberiannya berdasarkan apa yang dipunyainya, bukan apa yang tidak dipunyainya. 13Maksudku ialah bukan supaya orang-orang lain dimudahkan dan kamu menjadi susah, melainkan demi adanya persamaan. 14Pada saat ini, kelebihanmu dapat mencukupkan kekurangan mereka. Kelak di kemudian hari, kelebihan mereka akan mencukupkan kekurangan kamu juga, sehingga dengan demikian terjadilah persamaan 15seperti sudah tersurat, “Orang yang memperoleh banyak, tidak berkelebihan; orang yang memperoleh sedikit, tidak berkekurangan.”

Al Injil, Surah Kisah Rasul 20:32-35

32Sekarang aku menyerahkan kamu kepada Allah dan kepada Firman anugerah-Nya yang berkuasa meneguhkan kamu dan memberikan kepadamu harta warisan bersama-sama dengan semua orang yang telah menjadi milik-Nya. 33Tidak pernah aku menginginkan perak atau emas atau pakaian dari siapa pun. 34Kamu sendiri tahu bahwa dengan tanganku sendiri aku sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhanku dan kebutuhan orang-orang yang menyertaiku di dalam perjalanan. 35Dalam segala hal aku sudah memberikan teladan kepadamu bagaimana seharusnya kamu bekerja, supaya dengan demikian kamu dapat menolong orang-orang yang lemah. Kita harus ingat akan apa yang sudah disabdakan oleh Isa, Junjungan kita Yang Ilahi. Ia bersabda, ‘Orang yang memberi, lebih banyak berkahnya daripada orang yang menerima.’ ”