K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

 <<  2 Samuil 15 >> 

Persepakatan Gelap Absalom

1Selang beberapa waktu kemudian, Absalom menyiapkan bagi dirinya sebuah kereta, kuda-kuda, dan lima puluh orang untuk berlari di depannya.

2Setiap pagi Absalom bangun, lalu berdiri di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Apabila ada orang yang berperkara dan hendak menghadap raja untuk diadili perkaranya, maka Absalom akan memanggil dia dan bertanya, “Dari kota manakah engkau?” Apabila ia menjawab, “Hambamu ini berasal dari salah satu suku Israil,”

3maka Absalom akan berkata kepadanya, “Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi tak seorang pun ditugaskan raja untuk mendengarkan engkau.”

4Lagi kata Absalom, “Ah, sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini, maka setiap orang yang datang kepadaku dengan suatu perkara, atau masalah hukum akan kuberi keadilan!”

5Apabila ada orang yang mendekat untuk memberi hormat kepadanya, maka ia akan mengulurkan tangannya, merangkul orang itu, dan menciumnya.

6Itulah yang dilakukan Absalom terhadap semua orang Israil yang datang menghadap raja untuk diadili perkaranya. Demikianlah Absalom mengambil hati orang-orang Israil.

7Setelah lewat empat tahun, berkatalah Absalom kepada raja, “Izinkanlah hamba pergi ke Hebron untuk membayar nazar yang telah hamba ucapkan kepada ALLAH.

8Karena ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, hambamu ini pernah mengucapkan nazar demikian, ‘Jika ALLAH benar-benar mengembalikan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada ALLAH.’”

9Jawab raja kepadanya, “Pergilah dengan selamat.” Maka, bersiaplah Absalom, lalu pergi ke Hebron.

10Akan tetapi, sementara itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada semua suku Israil dengan pesan, “Begitu kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah, ‘Absalom naik takhta di Hebron!’”

11Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem. Mereka adalah para undangan yang pergi dengan tulus hati, tanpa mengetahui apa-apa.

12Ketika Absalom mempersembahkan kurban sembelihan, disuruhnya orang memanggil Ahitofel. Ahitofel adalah orang Gilo, penasihat Daud yang berasal dari Kota Gilo. Persekongkolan itu menjadi kuat karena rakyat yang mengikuti Absalom semakin bertambah.

Raja Daud Melarikan Diri dari Yerusalem

13Kemudian, seorang pesuruh datang menemui Daud dan berkata, “Hati orang Israil telah condong kepada Absalom.”

14Lalu, berkatalah Daud kepada semua pegawai yang menyertainya di Yerusalem, “Bersiaplah, mari kita melarikan diri. Jika tidak, tentu tak seorang pun akan luput dari Absalom. Cepatlah pergi supaya jangan ia menyusul kita dengan segera, lalu mencelakakan kita dan membunuh penduduk kota ini dengan mata pedang.”

15Para pegawai raja berkata kepada raja, “Sesungguhnya, hamba-hambamu siap melaksanakan semua yang menjadi keputusan Tuanku Raja.”

16Kemudian, keluarlah raja, dan seisi istananya pun mengikutinya. Raja meninggalkan sepuluh orang gundiknya untuk menunggui istana.

17Dengan diikuti serombongan orang, keluarlah raja. Lalu, mereka berhenti di dekat rumah yang terjauh dari pusat kota.

18Seluruh pegawainya, juga seluruh orang Kreti dan orang Pleti, berjalan di kanan-kirinya. Selain itu, seluruh orang Gat yang mengikuti dia dari Gat, enam ratus orang banyaknya, berjalan di hadapan raja.

19Kemudian, berkatalah raja kepada Itai, orang Gat, “Mengapa engkau juga berjalan bersama kami? Kembalilah dan tinggallah dengan raja itu karena engkau ini orang asing dan juga orang buangan. Kembalilah ke tempatmu.

20Baru kemarin engkau datang, masakan pada hari ini aku membawa engkau mengembara bersama kami? Padahal aku harus pergi entah ke mana. Kembalilah dan bawalah saudara-saudaramu pulang. Semoga kasih abadi dan kesetiaan menyertai engkau.”

21Tetapi, Itai menjawab raja demikian, “Demi ALLAH yang hidup dan demi hidup Tuanku Raja, sesungguhnya di mana pun Tuanku Raja berada, baik hidup atau mati, di situ pulalah hambamu akan berada.”

22Kata Daud kepada Itai, “Kalau begitu, berjalanlah terus.” Maka, berjalanlah Itai, orang Gat itu, dengan semua orangnya dan semua kanak-kanak yang menyertainya.

23Seluruh penduduk negeri menangis dengan suara nyaring ketika seluruh rombongan itu berjalan lewat. Raja dan seluruh rombongannya menyeberangi Sungai Kidron menuju jalan ke padang belantara.

24Zadok dan semua orang Lewi yang menyertainya ada juga di sana. Mereka mengusung tabut perjanjian Allah. Selain itu, Abyatar pun ikut datang. Kemudian, tabut Allah itu mereka letakkan sampai seluruh rakyat selesai menyeberang menjauhi kota itu.

25Kemudian, raja berkata kepada Zadok, “Bawalah kembali tabut Allah itu ke dalam kota. Jika ALLAH berkenan padaku, tentu aku akan dibawa-Nya kembali dan diizinkan melihat tabut itu lagi serta tempat kediaman-Nya.

26Tetapi, jika Ia berfirman begini, ‘Aku tidak berkenan padamu,’ maka sesungguhnya aku ikhlas. Biarlah dilakukan-Nya terhadap aku apa yang dipandang-Nya baik.”

27Kata raja lagi kepada Imam Zadok, “Jadilah mata-mata bersama Abyatar. Kembalilah ke dalam kota dengan selamat beserta kedua anak kalian, yaitu Ahimaas, anakmu, dan Yonatan bin Abyatar.

28Amat-amatilah! Aku akan menanti di tempat-tempat penyeberangan sungai di padang belantara sampai datang kabar dari kamu memberitahu aku.”

29Zadok dan Abyatar pun membawa tabut Allah kembali ke Yerusalem, lalu mereka tinggal di sana.

30Kemudian, Daud mendaki tanjakan Bukit Zaitun. Sambil mendaki ia menangis. Ia berjalan dengan kepala berselubung dan kaki tanpa kasut. Seluruh rakyat yang menyertainya pun menyelubungi kepala mereka masing-masing dan berjalan mendaki sambil menangis.

31Lalu, kepada Daud dikabarkan demikian, “Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom.” Maka, berkatalah Daud, “Ya ALLAH, gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel.”

32Pada waktu Daud sampai di puncak bukit, di tempat orang biasa menyembah Allah, tampaklah Husai, orang Arki, datang menemuinya dengan baju terkoyak-koyak dan dengan debu tanah di kepalanya.

33Kata Daud kepadanya, “Jika engkau berjalan bersamaku, engkau akan menjadi beban bagiku.

34Tetapi, jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom, ‘Aku hendak menjadi hambamu, ya Raja. Sebagaimana dahulu aku menjadi hamba ayah Tuanku, demikianlah sekarang aku hendak menjadi hamba Tuanku,’ maka engkau akan dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku.

35Bukankah Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, ada besertamu di sana? Jadi, beritahukanlah kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, kabar apa pun yang kaudengar dari istana raja.

36Kedua anak mereka, yaitu Ahimaas bin Zadok dan Yonatan bin Abyatar, ada pula di sana bersama mereka. Dengan perantaraan merekalah kamu harus mengirimkan kepadaku semua kabar yang kamu dengar.”

37Husai, sahabat Daud itu, sampai di Yerusalem pada waktu Absalom memasuki kota itu.



 <<  2 Samuil 15 >> 


Pencarian Tepat
Pencarian: pasal (Mat 5); ayat (Mat 5:11); kutipan (Mat 5:1-12); kata (Surga); nomor strong (25);