K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

 <<  2 Tawarikh 26 >> 

Raja Uzia

1Seluruh rakyat Yuda menjemput Uzia yang berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.

2Dialah yang membangun kembali Elot dan mengembalikannya kepada Yuda setelah raja dibaringkan bersama nenek moyangnya.

3Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia naik takhta, dan ia bertakhta di Yerusalem lima puluh dua tahun lamanya. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.

4Ia melakukan apa yang benar di mata ALLAH, seperti semua yang dilakukan Amazia, ayahnya.

5Ia mencari hadirat Allah selama Zakharia hidup—Zakharia adalah seorang yang memahami penglihatan dari Allah—dan selama ia mencari hadirat ALLAH, Allah membuat hidupnya berhasil.

6Suatu kali ia maju berperang melawan orang Filistin dan membongkar tembok Gat, tembok Yabne, serta tembok Asdod. Dibangunnya kota-kota di sekitar Asdod dan di tempat-tempat lain di Filistin.

7Allah menolong dia menghadapi orang Filistin, orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan orang Meunim.

8Orang Amon mempersembahkan upeti kepada Uzia. Namanya masyhur sampai ke perbatasan Mesir karena ia menjadi semakin kuat.

9Uzia membangun beberapa menara di Yerusalem, yaitu di atas Pintu Gerbang Sudut, di atas Pintu Gerbang Lembah, dan di atas Sudut, serta mengokohkannya.

10Ia juga membangun beberapa menara di padang belantara dan menggali banyak perigi karena ia mempunyai banyak ternak, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Ia mempekerjakan petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur di gunung-gunung serta di ladang yang subur karena ia menyukai pertanian.

11Selain itu, Uzia mempunyai pasukan siap tempur yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah yang dicatat oleh panitera dan pengatur pasukan, yaitu Yeiel dan Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.

12Jumlah semua kepala kaum keluarga dari para kesatria gagah perkasa itu adalah dua ribu enam ratus orang.

13Di bawah pimpinan mereka ada satu bala tentara berjumlah tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang siap tempur dengan kekuatan besar untuk membantu raja melawan musuh.

14Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur panah, dan batu umban.

15Di Yerusalem ia membuat alat-alat perang, rekaan para ahli, yang ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru untuk menembakkan anak panah serta batu besar. Maka, masyhurlah namanya sampai ke tempat yang jauh karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.

Uzia Dihukum karena Tinggi Hati

16Setelah menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga melakukan hal yang merusak. Ia berbuat mungkar terhadap ALLAH, Tuhannya, dengan masuk ke dalam Bait Suci ALLAH untuk membakar dupa di atas mazbah pembakaran dupa.

17Tetapi, Imam Azarya masuk ke dalam mengikuti dia bersama delapan puluh orang imam ALLAH, orang-orang yang berani.

18Mereka berdiri di depan Raja Uzia dan berkata kepadanya, “Uzia, membakar dupa untuk dipersembahkan kepada ALLAH bukanlah hak Tuanku, melainkan hak para imam keturunan Harun yang telah dikhususkan untuk tugas itu. Keluarlah dari tempat suci ini karena Tuanku telah berbuat mungkar. Tuanku tidak akan dimuliakan oleh ALLAH, Al-Khalik, karena hal ini.”

19Uzia, yang sedang memegang sebuah pedupaan untuk dibakar, menjadi geram. Tetapi, sementara ia geram kepada para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di Bait ALLAH, dekat mazbah pembakaran dupa.

20Ketika Imam Kepala Azarya dan semua imam lain memandang dia, tampak ada penyakit kusta pada dahinya. Mereka cepat-cepat mengusirnya dari sana, dan ia pun buru-buru keluar sebab ALLAH telah mengazab dia.

21Raja Uzia sakit kusta sampai hari kematiannya. Sebagai penderita kusta, ia tinggal di rumah pengasingan karena ia dikucilkan dari Bait ALLAH. Maka, Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan memerintah rakyat negeri itu.

22Riwayat Uzia selebihnya, dari awal sampai akhir, dituliskan oleh Nabi Yesaya bin Amos.

23Lalu, Uzia dibaringkan bersama nenek moyangnya dan dimakamkan di sisi nenek moyangnya di ladang dekat pemakaman raja-raja karena kata orang, “Ia berpenyakit kusta.” Maka, Yotam, anaknya, naik takhta menggantikan dia.


 <<  2 Tawarikh 26 >> 


Pencarian Tepat
Pencarian: pasal (Mat 5); ayat (Mat 5:11); kutipan (Mat 5:1-12); kata (Surga); nomor strong (25);