K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

 <<  Matius 26 >> 

Pemberitahuan Keempat tentang Penderitaan Isa; Rencana untuk Menjatuhkan Hukuman Mati atas Isa

1Setelah Isa selesai menyampaikan semua ajaran-Nya itu, bersabdalah Ia kepada para pengikut-Nya,

2“Kamu tahu bahwa dua hari lagi perayaan Paskah akan dimulai dan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”

3Pada waktu itu imam-imam kepala dan para tua-tua berhimpun di balai Imam Besar Kayafas.

4Mereka bermufakat untuk menangkap Isa dan menjatuhkan hukuman mati atas diri-Nya dengan tipu daya.

5Tetapi, mereka berkata, “Jangan pada saat perayaan supaya rakyat tidak menjadi gempar.”

Isa Diurapi

6Ketika Isa berada di Baitani, di rumah Simon yang mendapat julukan si kusta,

7datanglah kepada-Nya seorang perempuan dengan membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Lalu, dituangkannya minyak itu pada kepala Isa yang sedang duduk makan.

8Melihat hal itu para pengikut-Nya menjadi gusar dan berkata, “Apa gunanya menghambur-hamburkan minyak wangi itu?

9Minyak itu dapat dijual dengan harga yang mahal dan uangnya dapat disedekahkan kepada orang-orang miskin.”

10Tetapi, Isa mengetahui hal itu, lalu bersabdalah Ia kepada mereka, “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Ia telah melakukan suatu hal yang baik bagi-Ku.

11Orang-orang miskin selalu ada di antara kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada di antara kamu.

12Dengan menuangkan minyak ke tubuh-Ku ini, ia sedang membuat persiapan bagi pemakaman-Ku.

13Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, di mana pun Injil dikabarkan di seluruh dunia, apa yang diperbuatnya ini akan disebut-sebut juga untuk mengingatnya.”

Yudas Mengkhianati Isa

14Setelah itu, Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas pengikut itu, pergi menemui imam-imam kepala.

15Katanya kepada mereka, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku jika aku menyerahkan Isa kepadamu?” Kemudian, mereka menimbang tiga puluh keping uang perak bagi Yudas.

16Sejak saat itu Yudas mencari waktu yang baik untuk menyerahkan Isa.

Isa Makan Paskah dengan Para Pengikut-Nya

17Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, datanglah para pengikut Isa kepada-Nya dan berkata, “Ya Junjungan, tempat manakah yang Engkau kehendaki supaya kami mempersiapkan makanan Paskah bagi-Mu?”

18Sabda Isa, “Pergilah ke kota. Di sana temuilah si Anu dan katakan kepadanya, ‘Sabda Guru: Waktu-Ku hampir tiba, dan di rumahmulah Aku hendak makan Paskah bersama-sama dengan para pengikut-Ku.’”

19Kedua pengikut itu melakukan apa yang disabdakan Isa kepada mereka. Lalu, mereka pun mempersiapkan Paskah.

20Menjelang malam Isa duduk makan bersama-sama dengan kedua belas pengikut-Nya.

21Sementara mereka makan, Isa bersabda, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, salah satu dari antara kamu ada yang akan menyerahkan Aku.”

22Mereka semua menjadi sangat sedih. Lalu, satu demi satu dari antara mereka mulai bertanya kepada-Nya, “Bukan aku, ya Junjungan?”

23Sabda Isa, “Orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama-sama dengan Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku.

24Memang Anak Manusia akan pergi sebagaimana telah tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang menyerahkan-Nya. Alangkah baiknya bagi orang itu jika ia tidak dilahirkan.”

25Jawab Yudas, yang akan menyerahkan Dia itu, “Bukan aku, ya Guru?” Sabda Isa kepadanya, “Engkau sudah mengatakannya sendiri.”

Penetapan Perjamuan Malam

26Pada waktu Isa dan para pengikut-Nya makan, Ia mengambil roti dan mengucap syukur atasnya. Kemudian, Ia memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para pengikut-Nya sambil bersabda, “Ambil dan makanlah, inilah tubuh-Ku!”

27Setelah itu, diambil-Nya sebuah cawan, lalu Ia mengucap syukur. Kemudian, Ia memberikannya kepada mereka sambil bersabda, “Minumlah kamu semua dari cawan ini,

28karena inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

29Aku juga berkata kepadamu bahwa Aku tidak akan minum air anggur ini lagi sampai pada hari Aku meminum yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”

Petrus Akan Menyangkal Isa

30Setelah Isa dan para pengikut-Nya menyanyikan nyanyian pujian, mereka pergi ke Bukit Zaitun.

31Kemudian, sabda Isa kepada mereka, “Malam ini kamu semua akan goyah imannya oleh apa yang akan terjadi atas diri-Ku karena telah tertulis, ‘Aku akan memukul Sang Gembala dan domba-domba dari kawanan itu akan tercerai-berai.’

32Tetapi, setelah Aku dibangkitkan, Aku akan mendahuluimu ke Galilea.”

33Jawab Petrus kepada-Nya, “Meskipun mereka semua goyah imannya karena apa yang akan terjadi atas-Mu, ya Junjungan, aku sekali-kali tidak!”

34Sabda Isa kepadanya, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, malam ini juga, sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”

35Tetapi, jawab Petrus kepada-Nya, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama dengan-Mu, aku tidak akan menyangkal Engkau, ya Junjungan.” Begitu juga kata semua pengikut lainnya.

Di Taman Getsemani

36Isa dan para pengikut-Nya sampai di suatu tempat yang disebut Getsemani. Lalu, sabda-Nya kepada para pengikut-Nya, “Duduklah di sini sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”

37Kemudian, Isa mengajak Petrus dan kedua anak Zabdi. Ia mulai merasa sedih dan sangat gundah.

38Lalu, sabda Isa kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih, seperti akan mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama-sama dengan Aku.”

39Setelah maju sedikit ke depan, Ia sujud dan berdoa, “Ya Bapa-Ku, jika boleh, biarlah cawan minuman ini lalu dari-Ku. Meskipun demikian, janganlah terjadi menurut kehendak-Ku, melainkan menurut kehendak-Mu.”

40Ketika Ia kembali kepada ketiga pengikut-Nya, didapati-Nya mereka sedang tidur. Lalu, sabda-Nya kepada Petrus, “Bagaimana, tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku selama satu jam saja?

41Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu tidak terkena pencobaan karena ruh berkehendak baik, tetapi badan lemah.”

42Kemudian, Ia pergi lagi untuk kedua kalinya dan berdoa, “Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat lalu, kecuali Aku meminumnya, maka biarlah hal itu terjadi sesuai dengan kehendak-Mu.”

43Lalu, ketika Ia kembali lagi, didapati-Nya mereka sedang tidur karena mata mereka terasa berat.

44Ia pergi meninggalkan mereka, lalu kembali berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan kata-kata yang sama.

45Sesudah itu, Ia kembali kepada ketiga pengikut-Nya dan bersabda, “Masih jugakah kamu tidur dan beristirahat? Lihat, sudah tiba waktunya Anak Manusia akan diserahkan ke tangan para pendosa.

46Bangunlah, marilah kita pergi. Lihat, orang yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Isa Ditangkap

47Sementara Isa masih bersabda datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas pengikut-Nya. Ia datang disertai serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentungan. Mereka adalah orang-orang suruhan dari imam-imam kepala dan para tua-tua bangsa itu.

48Orang yang menyerahkan Isa itu sudah menyiapkan tanda bagi orang-orang yang dibawanya, katanya, “Orang yang kusalami dengan ciuman, itulah Dia dan tangkaplah!”

49Ia segera mendekati Isa dan menyapa-Nya, “Salam bagimu, ya Guru.” Lalu, diciumnya Isa.

50Sabda Isa kepadanya, “Hai sahabat, lakukanlah apa yang menjadi tujuanmu datang kemari.” Kemudian, majulah orang-orang itu memegang Isa dan menangkap-Nya.

51Tiba-tiba salah seorang dari orang-orang yang menyertai Isa mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya, dan menyerang seorang hamba Imam Besar sampai salah satu telinganya putus.

52Lalu, sabda Isa kepada orang itu, “Sarungkanlah pedangmu karena semua orang yang mempergunakan pedang akan binasa oleh pedang juga.

53Apakah kausangka Aku tidak dapat meminta kepada Bapa-Ku supaya pada saat ini juga Ia mengirimkan kepada-Ku para malaikat-Nya lebih dari dua belas pasukan banyaknya?

54Tetapi, kalau begitu, bagaimana mungkin akan digenapi apa yang telah tertulis dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa hal ini harus terjadi?”

55Saat itu juga bersabdalah Isa kepada orang banyak itu, “Mengapa kamu datang seperti hendak menangkap penyamun? Kamu membawa pedang dan pentungan untuk menangkap Aku, padahal setiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.

56Tetapi, semua ini terjadi supaya genaplah apa yang telah dituliskan oleh para nabi.” Kemudian, semua pengikut-Nya melarikan diri, meninggalkan Dia.

Isa di Hadapan Mahkamah Agama

57Orang-orang yang menangkap Isa membawa Dia kepada Imam Besar Kayafas. Di situ telah berkumpul para ahli Kitab Suci Taurat dan para tua-tua.

58Petrus mengikuti-Nya dari jauh sampai ke pelataran tempat Imam Besar itu. Setelah masuk, ia pun duduk di antara para pengawal untuk mengetahui kesudahannya.

59Para imam kepala dan seluruh anggota Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu untuk mendakwa Isa dengan maksud supaya mereka dapat menjatuhkan hukuman mati atas diri-Nya.

60Namun, satu pun tidak mereka dapatkan sekalipun banyak orang tampil dengan kesaksian-kesaksian mereka yang palsu. Kemudian, tampillah dua orang

61yang berkata, “Orang ini pernah berkata, ‘Aku dapat meruntuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.’”

62Kemudian, berdirilah Imam Besar itu dan berkata kepada-Nya, “Tidak maukah Engkau menjawab satu saja dari semua yang mereka tuduhkan kepada-Mu?”

63Tetapi, Isa diam saja. Lalu, kata Imam Besar itu kepada-Nya, “Demi Tuhan yang hidup, katakanlah kepada kami, benarkah Engkau Al-Masih, Sang Anak yang datang dari Allah?”

64Sabda Isa kepadanya, “Engkau sudah mengatakannya. Aku berkata kepadamu bahwa mulai saat ini kamu semua akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

65Lalu, Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata, “Ia menghujah Allah! Perlukah ada kesaksian lagi? Sekarang kamu semua sudah mendengar hujahan-Nya.

66Bagaimana pendapatmu?” Kata mereka, “Ia patut dihukum mati!”

67Kemudian, mereka meludahi muka-Nya dan memukul-Nya. Ada juga yang menampar-Nya

68seraya berkata, “Katakanlah kepada kami, hai Al-Masih, siapa yang memukul Engkau?”

Petrus Menyangkal Isa

69Sementara itu, Petrus duduk di luar, di pelataran. Kemudian, datanglah seorang hamba perempuan kepadanya dan berkata, “Engkau juga orang yang selalu bersama-sama dengan Isa, orang Galilea itu.”

70Tetapi, di hadapan semua orang yang ada di situ ia menyangkal, “Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan.”

71Kemudian, pergilah Petrus ke serambi. Di sini pun seorang hamba perempuan lainnya melihat dia, lalu kata perempuan itu kepada orang-orang yang ada di situ, “Orang ini selalu bersama-sama dengan Isa, orang Nazaret itu.”

72Petrus pun kembali menyangkal sambil bersumpah, “Aku tidak kenal orang itu!”

73Sesaat kemudian, beberapa orang yang berdiri di situ mendekatinya dan berkata, “Engkau pasti salah seorang dari antara mereka karena dialek bahasamu sama.”

74Petrus pun mulai mengucapkan kutuk dan sumpah, “Aku tidak kenal orang itu!” Segera setelah ia berkata begitu, berkokoklah ayam.

75Lalu, teringatlah Petrus pada sabda yang telah disampaikan Isa kepadanya, “Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkali Aku tiga kali.” Akhirnya Petrus pun pergi dari situ sambil menangis tersedu-sedu.



 <<  Matius 26 >> 


Pencarian Tepat
Pencarian: pasal (Mat 5); ayat (Mat 5:11); kutipan (Mat 5:1-12); kata (Surga); nomor strong (25);