K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

<<  Keluarga Sakinah >> 
Halaman 22

Sesi 22: Apa yang Dilihat Orang di Dalam Rumah Anda?

1. Kondisi Hizkia

Bahas penyakit dan sikap Hizkia. Bahas ajaran Allah dan tanda bahwa Allah akan menyembuhkan.

At Taurat Surah Yesaya 38:1-21

1Pada hari-hari itu, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Kemudian Nabi Yesaya bin Amos datang menemui dia dan berkata kepadanya, “Beginilah firman ALLAH, ‘Bereskanlah urusan rumah tanggamu, karena engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’ “ 2Kemudian Hizkia memalingkan mukanya ke dinding dan berdoa kepada ALLAH, 3katanya, “Ya ALLAH, ingatlah kiranya bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan tulus hati, serta melakukan apa yang baik dalam pandangan-Mu.” Lalu Hizkia menangis tersedusedu. 4Maka turunlah firman ALLAH kepada Yesaya demikian, 5”Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia, ‘Beginilah firman ALLAH, Tuhan yang disembah Daud, leluhurmu, “Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya, Aku akan menambahkan umurmu lima belas tahun lagi. 6Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur. Aku akan melindungi kota ini. 7Inilah tanda bagimu dari ALLAH, bahwa ALLAH akan melaksanakan firman yang telah disampaikan-Nya itu: 8Sesungguhnya, Aku akan memundurkan bayang-bayang penanda yang jatuh di jenjang matahari buatan Ahas, sepuluh jenjang ke belakang.’ “ Maka mundurlah matahari sepuluh jenjang dari jarak yang telah ditempuhnya. 9Tulisan Hizkia, raja Yuda, setelah ia sakit dan sembuh dari penyakitnya itu. 10Aku berkata, “Pada pertengahan umurku aku harus masuk pintu gerbang alam kubur dan kehilangan tahun-tahunku yang masih tersisa.” 11Aku berkata, “Aku tidak akan melihat ALLAH lagi; ya, ALLAH, di negeri orang-orang hidup. Aku tidak akan memandang manusia lagi serta penduduk dunia. 12Kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah seorang gembala. Seperti tukang tenun aku menggulung hidupku. Ia memutuskan nyawaku dari benang lungsin. Dari siang sampai malam Engkau menghabisi aku. 13Aku menenangkan diriku sampai pagi hari, tetapi seperti singa, demikianlah Ia mematahkan semua tulangku. Dari siang sampai malam Engkau menghabisi aku. 14Seperti burung layanglayang atau burung bangau, demikianlah aku mencicit. Aku merintih seperti burung merpati, mataku redup karena terus menengadah. Ya Rabbi, aku tertekan! Jadilah jaminan bagiku! 15Apakah yang dapat kukatakan? Ia sudah berfirman kepadaku dan Ia sendiri sudah melakukannya. Aku akan berjalan perlahanlahan sepanjang tahun-tahun hidupku, karena kepahitan jiwaku. 16Ya Rabbi, oleh hal-hal tertentu manusia hidup, dan oleh semua itu pula ruhku hidup. Sembuhkanlah aku dan hidupkanlah aku. 17Sesungguhnya, kepahitan yang dalam mendatangkan kesejahteraan bagiku. Karena kasih-Mu kepada jiwaku, Engkau telah melepaskannya dari lubang kebinasaan. Engkau telah melemparkan segala dosaku ke belakang-Mu. 18Alam kubur tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, maut tidak dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak dapat lagi mengharapkan kesetiaan-Mu. 19Orang hidup, ya, orang hiduplah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti yang kulakukan pada hari ini. Para bapak akan bercerita kepada anak-anak mereka ten-tang kesetiaan-Mu. 20ALLAH telah menyelamatkan aku, sebab itu kita hendak memainkan musik kecapi seumur hidup kita di dalam Bait ALLAH.” 21Sebelumnya Yesaya berkata, “Ambillah remasan buah ara dan balurkanlah pada bisul itu, maka bisul itu akan sembuh.” 22Lalu Hizkia bertanya, “Apakah tandanya bahwa aku akan pergi ke Bait ALLAH?”

2. Rumah Hizkia

a. Alasan kunjungan Raja Babel: Orang memperhatikanmu atau memperhatikan Allahmu?

At Taurat, Surah Yesaya 39:1-2.

1Pada waktu itu, Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, mengirimkan surat serta pemberian kepada Hizkia, karena ia mendengar bahwa Hizkia sakit dan telah sembuh. 2Hizkia bergembira atas kedatangan mereka. Diperlihatkannya kepada mereka gedung harta bendanya, perak dan emas, rempah-rempah dan minyak yang berharga, seluruh gedung persenjataannya dan segala sesuatu yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang dalam istana dan dalam seluruh daerah kekuasaannya yang tidak diperlihatkan kepada mereka oleh Hizkia.

b. Sebuah ujian mengenai isi hati Hizkia

At Taurat, Surah 2 Tawarikh 32:30-31.

30Hizkia jugalah yang membendung mata air Gihon di hulu dan mengalirkannya ke hilir, ke sebelah barat Kota Daud. Hizkia berhasil dalam segala pekerjaannya. 31Ketika utusan-utusan para pembesar Babel dikirim kepadanya untuk menanyakan tanda ajaib yang terjadi di negeri itu, Allah membiarkan dia untuk menguji dan mengetahui segala isi hatinya.