K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

<<  Kisah Teladan Nabi >> 
Halaman 4

Larangan, Perselisihan, dan Kemenangan Kelak

Kitab Suci Taurat, Surah Kejadian 3:1-24

1Ular adalah binatang yang lebih cerdik daripada segala binatang liar yang dijadikan ALLAH, Al-Khalik. Suatu kali, berkatalah ular kepada perempuan itu, “Sungguhkah Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah dari pohon apa pun dalam taman ini’?” 2Kata perempuan itu kepada ular itu, “Buah dari pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3tetapi tentang buah dari pohon yang di tengah-tengah taman ini, Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah itu dan jangan kamu sentuh, supaya jangan kamu mati.’4Lalu kata ular itu kepada perempuan itu, “Kamu sama sekali tidak akan mati. 5Karena, Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti makhluk-makhluk ilahi, tahu tentang yang baik dan yang jahat[a].” 6Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan tampaknya sedap. Lagi pula, pohon itu menarik hati karena mendatangkan kebijaksanaan. Maka diambilnyalah buah itu lalu dimakannya. Setelah itu diberikannya pula kepada suaminya yang sedang bersamanya, dan suaminya pun memakannya. 7Kemudian terbukalah mata keduanya dan mereka tahu bahwa mereka telanjang. Mereka pun merangkai daun-daun pohon ara untuk dijadikan penutup aurat. 8Ketika mereka mendengar suara ALLAH, Al-Khalik, yang berjalan di taman[b] pada waktu hari sejuk, maka manusia dan istrinya itu menyembunyikan diri dari hadirat ALLAH, Al-Khalik, di antara pohon-pohonan dalam taman. 9Tetapi ALLAH, Al-Khalik, memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?”[c] 10Jawabnya, “Ketika aku mendengar suara-Mu di taman ini, aku menjadi takut karena aku telanjang. Sebab itu aku bersembunyi.” 11Firman-Nya, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau memakan buah dari pohon yang telah Kuperintahkan jangan kaumakan?” 12Jawab manusia itu, “Perempuan yang Kautempatkan untuk mendampingiku itulah yang memberikan kepadaku buah dari pohon itu, maka kumakan.” 13Lalu ALLAH, Al-Khalik, berfirman kepada perempuan itu, “Apa yang kaulakukan ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu menipu aku, maka kumakan buah itu.” 14Maka berfirmanlah ALLAH, Al-Khalik, kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau melebihi segala ternak dan binatang liar. Engkau akan menjalar dengan perutmu dan engkau akan makan debu tanah seumur hidupmu. 15Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” 16Firman-Nya kepada perempuan itu, “Aku akan memperbanyak susah payahmu pada waktu engkau mengandung. Dengan kesusahan engkau akan melahirkan anak. Meskipun begitu, engkau akan tetap mendambakan suamimu, dan ia akan berkuasa atas engkau.” 17Lalu firman-Nya kepada Adam, “Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan buah dari pohon yang telah Kuperintahkan kepadamu, ‘Jangan kaumakan,’ maka terkutuklah tanah karena engkau. Dengan susah payah engkau akan memakan hasilnya, seumur hidupmu. 18Tanah akan menumbuhkan duri dan onak bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. 19Dengan berpeluh engkau akan mendapatkan rezekimu sampai engkau kembali menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil. Sebab engkau debu, dan engkau akan kembali menjadi debu.” 20Manusia itu menamai istrinya Hawa, sebab dialah ibu dari semua yang hidup. 21ALLAH, Al-Khalik, membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. 22Kemudian berfirmanlah ALLAH, Al-Khalik, “Sesungguhnya, manusia itu sudah menjadi seperti salah satu dari kita[d], tahu tentang yang baik dan yang jahat. Maka sekarang, jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah pohon hayat itu lalu memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” 23Sebab itu ALLAH, Al-Khalik, menyuruhnya keluar dari Taman Firdaus untuk mengerjakan tanah, tempat asal ia diambil. 24Ia menghalau manusia itu keluar, lalu di sebelah timur Taman Firdaus ditempatkan-Nya dua malaikat kerub[e] serta sebilah pedang yang bernyala-nyala dan berputar ke segala arah untuk menjaga jalan menuju pohon hayat itu.

Sabda Allah sebagai hudan/petunjuk yang menerangi jalan dan sebagai pelindung bagi manusia. Seandainya manusia menuruti hudan/sabda Allah, maka dia akan terhindar dari godaan Syaitan dan tidak terjatuh ke dalam dosa.  Tetapi, Syaitan membisikkan ke dalam hati manusia, “Apakah Allah sungguh baik?”  Kemudian manusia mengindahkan ucapan Syaitan dan berbuat dosa dan penuh kesombongan.  Akibatnya timbul empat macam perselisihan: berselisih dengan alam, berselisih dengan Syaitan, berselisih dengan sesama, dan berselisih dengan Allah.  Akibata dosa itu, Allah mengazab baik Syaitan maupun manusia.  Tetapi manusia mendapat rahmat dan anugerah dari Allah yang menaubatkan manusia dari dosanya.  Solusi dosa manusia, mereka menutupi aurat mereka dengan daun-daunan, tetapi solusi yang diberikan oleh Allah adalah menyediakan kulit binatang. Kurban ini sebagai kurban yang dapat mentahirkan dosa manusia, dan melayakkan manusia untuk kembali dekat kepada Allah, Sang Khalik.  Dan Allah menjanjikan kemenangan kelak atas Syaitan, melalui seorang keturunan manusia.  Walaupun dia dilukai oleh Syaitan, namun Syaitan itu akan dikalahkannya bahkan dimusnahkannya pada waktu kelak oleh salah satu keturunan Siti Hawa yang terpilih.

Seperti yang disabdakan dari Kitab-kitab yang diturunkan sesudah Kitab Taurat:

Kitab Suci Zabur 51:6

6Kepada-Mu, kepada-Mu sajalah aku berdosa dan melakukan apa yang jahat dalam pandangan-Mu, sehingga Engkau benar ketika Engkau berfirman, dan bersih ketika Engkau menghakimi.

Kitab Suci Injil, Surah Rum 5:12-13

12Dosa telah masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan dosa itu menyebabkan kematian. Demikianlah kematian itu menimpa semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. 13Sesungguhnya sebelum hukum Taurat diturunkan, dosa telah ada di dalam dunia ini.

Kitab Suci Injil, Surah 2 Korintus 11:3a

3Akan tetapi, aku takut kalau-kalau pikiranmu dirusak sebagaimana Hawa telah ditipu oleh si ular dengan kecerdikannya, sehingga kamu meninggalkan kesetiaanmu yang tulus dan murni . . .

Kitab Suci Injil, Surah Wahyu 20:10

10Iblis yang menyesatkan mereka dicampakkan ke lautan api dan belerang, tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam untuk selama-lamanya.

Qs 20:115 – 123

115. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. 116. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. 117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. 118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang 119. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya." 120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" 121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. 122. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. 123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Qs 2:38

38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."