K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

<<  Maaf yang Hakiki >> 
Halaman 7

Nabi Isa: Ampunan dan Iman

KSI, Surah Lukas 7

36Seorang dari mazhab Farisi mengundang Isa makan di rumahnya. Maka pergilah Isa ke rumah orang itu dan makan di situ. 37Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal karena perbuatannya yang berdosa. Ia mendengar bahwa Isa sedang makan di rumah orang dari mazhab Farisi itu. Lalu datanglah ia ke rumah itu dengan membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38Sambil menangis ia berdiri di belakang Isa, dekat kaki-Nya. Air matanya jatuh membasahi kaki Isa, lalu ia menyekanya dengan rambutnya dan menciumnya, serta meminyakinya dengan minyak wangi. 39Melihat hal itu, orang dari mazhab Farisi yang mengundang Isa makan di rumahnya itu berkata dalam hatinya, “Kalau orang ini sungguh-sungguh nabi, pasti Ia tahu siapa perempuan itu dan perempuan macam apa dia, sebab perempuan itu orang berdosa.” 40Lalu Isa bersabda kepada orang dari mazhab Farisi itu, “Simon, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Jawab Simon, “Katakanlah, ya Guru.”

41Sabda Isa, “Ada dua orang berutang kepada seseorang yang biasa meminjamkan uangnya. Yang seorang berutang lima ratus uang dinar*, dan yang satu lagi berutang lima puluh. 42Karena kedua orang itu tidak mempunyai sesuatu untuk membayar utang mereka, maka orang yang memberi pinjaman itu membebaskan mereka dari utang-utang mereka. Manakah dari antara kedua orang yang berutang itu yang lebih mengasihi orang yang menghapuskan utang mereka itu?” 43Simon menjawab, “Menurut pendapatku, orang yang lebih banyak dihapuskan utangnya.” Sabda Isa, “Benar sekali jawabanmu itu.” 44Lalu Ia menoleh kepada perempuan itu sambil bersabda kepada Simon, “Simon, engkau lihat apa yang dilakukan perempuan ini? Ketika Aku masuk ke rumahmu, engkau tidak memberikan air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi perempuan ini membasuh kaki-Ku dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. 45Engkau tidak menyambut Aku dengan ciuman, tetapi sejak Aku masuk di sini perempuan ini tidak henti-hentinya mencium kaki-Ku. 46Engkau pun tidak meminyaki kepala-Ku, tetapi ia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. 47Oleh karena itu, Aku berkata kepadamu, karena dosa-dosanya yang banyak itu sudah diampuni, maka banyak pula ia berbuat kasih. Akan tetapi, orang yang diampuni dari dosanya yang sedikit, sedikit pula ia berbuat kasih.” 48Lalu bersabdalah Isa kepada perempuan itu, “Dosa-dosamu sudah diampuni.” 49Semua yang makan di situ bersama Isa berkata dalam hati mereka, “Siapakah orang ini sehingga Ia dapat mengampuni dosa-dosa?” 50Lalu bersabdalah Isa kepada perempuan itu, “Imanmu sudah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan sejahtera.”

Kecenderungan manusia, jika seseorang merasa sedikit hutangnya (dosanya), maka dia menunjukkan sedikit kasih. Orang-orang religius cenderung memandang orang lain rendah. Dengan mengkontraskan kesetiaannya sendiri dalam ritual dengan kelalaian orang lain, orang religius merasa dirinya lebih tinggi. Tetapi cara Allah memandangnya lain. Jika seseorang merasa besar hutangnya, dia juga mendapatkan banyak ampunan dari Allah. Dan oleh karena dia sangat bersukacita akan ampunan yang banyak itu yang dia terima, timbul rasa sayang dan cinta yang besar kepada Allah. Rasa syukur sebagai kelimpahan nikmat, sehingga dia dapat memaafkan kesalahan orang lain. Apabila Anda berdoa minta ampunan, maka ampunilah kesalahan di antara sesamamu.