Mengapa kita mengangkat Air yang Mendatangkan Berkah sebagai tema, padahal hanya Allah saja yang menduduki kesucian yang abadi? Karena Allah sendiri yang memilih untuk mengandung banyak pernyataan melalui air. Di antaranya, menurut hukum alam, air bergerak dari tempat yang tinggi, menuju ke tempat yang rendah dan mengairi seluruh alam benda. Allah menguasai air itu, sehingga air menggambarkan Allah ada di tempat tertinggi, dan tumpuan kaki ada di bumi. Simbol ini juga melukiskan keabadian Allah, di mana sebelum segala sesuatu terjadi, adalah hanya Ruhul Allah berinteraksi di atas permukaan air. Allah sebagai sumber utama atas segala sesuatu, dan Dia menggunakan air sebagai sumber utama materi untuk menghidupi segala materi (alam semesta). Jadi adanya air ataupun tidak menggarisbawahi sentralnya kuasa Allah.
Air itu dapat disebut suci karena Allah menggunakannya untuk menyatakan kuasa dan kesucian-Nya. Hal ini dilihat di berbagai nats dalam Kitab Suci. Kuasa ALLAH ternyata dalam keagungan lautan dan sungai-sungai, dan mujizat-mujizat di dalamnya. Kekudusan Allah dilambangkan melaui penyucian dengan air. Allah menggunakan badai untuk menguji, melatih dan melindungi umat-Nya. Orang-orang yang hidup di wilayah Timur Tengah lahir di padang gurun, tempat yang sulit untuk mendapatkan air. Bagi mereka, air adalah sesuatu yang sangat berharga dan menopang hidup. Dalam iman mereka berharap kepada Allah untuk menyediakan air secara gaib di tempat yang gersang.
Allah menggunakan air untuk tujuan-tujuan-Nya. Dari satu unsur air ini, dapat menumbuhkan berbagai raga sistem kehidupan. Sebagai contoh, dengan air dapat menemukan milyaran sel hidup pada tumbuh-tumbuhan. Selain itu, air dapat membasahi tanah yang kering, memadamkan api belerang, menjadi sarana komunikasi dan transportasi, dan juga dapat memusnahkan alam semesta (kutuk). Air juga dapat dijadikan perumpamaan.
Adanya berbagai tema yang terdapat di dalam Firman Allah, yang berhubungan dengan air:
Apakah Anda sudah berada pada kebenaran, jalan yang lurus, sesuai petunjuk-petunjuk Allah?
Untuk mencari kebenaran bersama teman-teman dekat atau keluarga Anda, dianjurkan setiap pribadi membahas secara bergilir 7 Pertanyaan Pokok dalam kelompok Anda:
1.Apa yang disyukuri?
2.Tantangan apa yang dihadapi?
Bacakan nats pokok. Ceritakan kembali dalam kata-kata sendiri.
3.Apa yang dipelajari tentang Allah?
4.Apa yang dipelajari tentang Isa Al Masih?
5.Apa yang dipelajari tentang manusia?
Bahas tindakan nyata sesuai kebenaran yang baru dibaca.
6.Apa yang akan Anda amalkan (lakukan) setelah baca nats itu? Apa yang akan kelompok Anda amalkan?
7.Kepada siapakah Anda akan menyaksikan kebenaran ini?
Untuk membangun akidah/karakter orang-orang yang beriman, dianjurkan agar menghafal ayat-ayat, khususnya hal-hal pokok yang ditandai dengan huruf tebal.
Selamat menikmati hidangan untuk pembekalan perjalanan Anda dan kelompok Anda!