K I T A B   S U C I
Temukan di Google Play
[VER] : [KITABSUCI]
[TAURAT]  [ZABUR]  [INJIL] 
[ARTIKEL]

 <<  Bilangan 6 >> 

Hukum tentang Orang Nazir

1ALLAH berfirman kepada Musa,

2“Berbicaralah kepada bani Israil dan katakan kepada mereka, ‘Jika seorang laki-laki atau perempuan telah mengucapkan nazar khusus, yaitu nazar seorang nazir untuk mengkhususkan dirinya bagi ALLAH,

3maka ia harus menjaga diri dari anggur dan minuman memabukkan. Ia tidak boleh minum cuka anggur atau pun cuka minuman memabukkan, tidak boleh minum berbagai minuman dari buah anggur, juga tidak boleh makan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering.

4Selama ia mengkhususkan dirinya, ia tidak boleh makan sesuatu yang berasal dari pokok anggur, bahkan biji atau pun kulitnya.

5Selama ia bernazar sebagai nazir, pisau cukur tidak boleh mengenai kepalanya. Ia suci hingga ia selesai mengkhususkan dirinya bagi ALLAH, dan ia harus membiarkan rambut di kepalanya memanjang.

6Selama ia mengkhususkan dirinya bagi ALLAH, ia tidak boleh mendekati mayat.

7Ia tidak boleh menajiskan diri dengan mendekati jenazah ayahnya, ibunya, saudara laki-lakinya, atau saudara perempuannya jika mereka meninggal karena tanda bahwa ia mengkhususkan dirinya bagi Allah ada pada kepalanya.

8Selama ia mengkhususkan dirinya, ia suci bagi ALLAH.

9Jika seseorang tiba-tiba mati di sisinya hingga rambut tanda kenazirannya menjadi najis, maka ia harus mencukur rambutnya pada hari penyuciannya, yaitu hari ketujuh.

10Pada hari kedelapan ia harus membawa dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati kepada imam di pintu Kemah Hadirat Allah.

11Imam harus mengolah yang seekor menjadi kurban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi kurban bakaran, lalu mengadakan pendamaian bagi orang itu karena ia telah berdosa karena berada dekat mayat. Pada hari itu juga ia harus menyucikan kepalanya.

12Ia harus kembali mengkhususkan dirinya bagi ALLAH untuk masa kenazirannya, dan harus membawa seekor domba jantan berumur setahun sebagai kurban penebus kesalahan. Hari-hari kenazirannya yang terdahulu dianggap batal karena ia telah menjadi najis.

13Inilah hukum tentang seorang nazir. Apabila masa kenazirannya telah genap, ia harus dibawa ke pintu Kemah Hadirat Allah.

14Ia harus mempersembahkan kepada ALLAH seekor anak domba jantan berumur setahun yang tak bercacat sebagai kurban bakaran, seekor domba betina berumur setahun yang tak bercacat sebagai kurban penghapus dosa, dan seekor domba jantan yang tak bercacat sebagai kurban perdamaian.

15Selain itu, ia juga harus mempersembahkan sebakul roti tak beragi, kue dari tepung terbaik yang dicampur dengan minyak, dan kue tipis tak beragi yang diolesi dengan minyak, bersama-sama dengan persembahan bahan makanan dan persembahan minumannya.

16Kemudian, imam harus membawa semua itu ke hadirat ALLAH dan mengolah kurban penghapus dosa serta kurban bakarannya.

17Ia pun harus mengolah domba jantan itu sebagai kurban perdamaian bagi ALLAH bersama-sama dengan sebakul roti yang tak beragi, dan selanjutnya mengolah persembahan bahan makanan serta persembahan minumannya.

18Kemudian, nazir itu harus mencukur rambut kepala tanda kenazirannya di depan pintu Kemah Hadirat Allah. Ia juga harus mengambil rambut kepala tanda kenazirannya itu, lalu menaruhnya dalam api di bawah kurban perdamaian.

19Imam harus mengambil bahu domba jantan yang sudah direbus, satu kue tak beragi dari dalam bakul, dan satu kue tipis tak beragi, lalu meletakkannya di telapak tangan nazir setelah ia mencukur rambut kepala tanda kenazirannya.

20Kemudian, imam harus mengunjukkan semua itu di hadirat ALLAH sebagai persembahan unjukan. Itulah yang menjadi bagian suci bagi imam bersama-sama dengan dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus. Setelah itu, barulah nazir itu boleh minum anggur.

21Itulah hukum tentang seorang nazir, yang menazarkan persembahannya kepada ALLAH karena kenazirannya, belum termasuk hal lain yang mampu dipersembahkannya. Berdasarkan nazar yang diucapkannya, demikianlah harus dilakukannya sesuai dengan hukum kenaziran.’”

Ucapan Berkah Imam

22ALLAH berfirman kepada Musa,

23“Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya, ‘Beginilah kamu harus memohonkan berkah bagi bani Israil. Katakanlah kepada mereka,

24“ALLAH memberkahi engkau dan melindungi engkau.

25ALLAH menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau rahmat.

26ALLAH menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau kedamaian.”’

27Demikianlah mereka harus menyebutkan nama-Ku atas bani Israil maka Aku akan memberkahi mereka.”



 <<  Bilangan 6 >> 


Pencarian Tepat
Pencarian: pasal (Mat 5); ayat (Mat 5:11); kutipan (Mat 5:1-12); kata (Surga); nomor strong (25);